Tanda-Tanda AC Perlu Dicuci dan Efeknya Jika Dibiarkan Kotor Terlalu Lama

Air Conditioner (AC) adalah perangkat yang berfungsi untuk memberikan kesejukan di dalam ruangan. Namun, jika tidak dirawat dengan baik, AC bisa mengalami penurunan kinerja dan bahkan menimbulkan berbagai masalah. Salah satu perawatan yang penting adalah mencuci AC secara rutin. Sebaiknya, cuci AC minimal 3 kali dalam setahun agar tetap bekerja optimal dan tidak menimbulkan efek negatif.

Tanda-Tanda AC Perlu Dicuci

AC yang jarang dibersihkan akan menunjukkan beberapa tanda yang bisa dikenali dengan mudah. Jika tanda-tanda berikut muncul, itu berarti AC perlu segera dicuci:

  1. Udara yang Dihasilkan Tidak Dingin
    Salah satu tanda paling umum adalah udara yang dikeluarkan terasa kurang dingin meskipun suhu sudah diatur rendah. Ini bisa disebabkan oleh filter yang tersumbat oleh debu dan kotoran.
  2. AC Mengeluarkan Bau Tidak Sedap
    Jika AC mengeluarkan bau apek atau tidak sedap, kemungkinan besar ada kotoran atau jamur yang menumpuk di dalam unit.
  3. Bocornya Air dari AC
    AC yang kotor dapat menyebabkan saluran pembuangan air tersumbat, sehingga air menetes dari unit indoor. Ini bisa menjadi indikasi bahwa AC membutuhkan pencucian segera.
  4. Suara AC Lebih Berisik
    Jika AC mengeluarkan suara yang lebih keras dari biasanya, bisa jadi terdapat debu atau kotoran yang menghambat kipas dan komponen lain di dalamnya.
  5. Tagihan Listrik Meningkat
    AC yang kotor akan bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan, sehingga konsumsi listrik meningkat. Jika tagihan listrik naik tanpa alasan jelas, bisa jadi AC perlu dibersihkan.

Efek Jika AC Dibiarkan Kotor Terlalu Lama

Menunda mencuci AC dalam waktu yang lama dapat memberikan berbagai dampak negatif, baik bagi perangkat itu sendiri maupun bagi kesehatan penghuni ruangan. Oleh karena itu, penting untuk cuci AC minimal 3 kali dalam setahun agar tidak mengalami efek berikut:

  1. Kesehatan Terancam
    AC yang kotor dapat menjadi sarang kuman, bakteri, dan jamur yang bisa menyebar ke udara. Hal ini dapat menyebabkan alergi, gangguan pernapasan, hingga penyakit kulit.
  2. Kinerja AC Menurun
    Debu dan kotoran yang menumpuk dapat menghambat aliran udara di dalam AC, menyebabkan kinerjanya menurun dan membuat suhu ruangan tidak stabil.
  3. Kerusakan Komponen AC
    Jika tidak dibersihkan dalam jangka waktu lama, kotoran dapat mengganggu kerja komponen seperti kipas dan evaporator. Ini bisa berujung pada kerusakan yang lebih serius dan memerlukan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
  4. Pemborosan Energi
    AC yang kotor memerlukan lebih banyak energi untuk bekerja maksimal. Hal ini membuat konsumsi listrik meningkat, yang tentunya berdampak pada kenaikan biaya listrik bulanan.

Cara Merawat AC agar Tetap Bersih dan Optimal

Untuk menjaga agar AC tetap dalam kondisi baik, ada beberapa langkah perawatan yang bisa dilakukan:

  1. Membersihkan Filter Secara Rutin
    Filter AC sebaiknya dibersihkan minimal dua minggu sekali agar tidak terjadi penumpukan debu.
  2. Cuci AC Minimal 3 Kali dalam Setahun
    Mencuci AC secara menyeluruh, termasuk bagian evaporator dan kondensor, sangat penting untuk mencegah kerusakan dan menjaga kualitas udara di dalam ruangan.
  3. Gunakan AC dengan Bijak
    Hindari mengatur suhu terlalu rendah atau membiarkan AC menyala terus-menerus tanpa jeda.
  4. Pastikan Ruangan Bersih
    Kotoran dari lingkungan sekitar juga dapat masuk ke dalam AC. Oleh karena itu, menjaga kebersihan ruangan bisa membantu mengurangi akumulasi debu di dalam unit AC.

Jasa Cuci AC dari Sejasa

Jika tidak memiliki waktu atau keterampilan untuk mencuci AC sendiri, menggunakan jasa profesional bisa menjadi solusi terbaik. Sejasa menyediakan layanan cuci AC yang dilakukan oleh teknisi berpengalaman dengan peralatan yang memadai. Dengan menggunakan layanan dari Sejasa, AC dapat dibersihkan secara menyeluruh sehingga tetap berfungsi optimal dan awet dalam jangka panjang. Memastikan AC selalu bersih tidak hanya membuat udara lebih sehat, tetapi juga menghemat biaya listrik dan mencegah kerusakan lebih lanjut.